Postingan

Jika

Tau kah kau? Jika pagi ini adalah yang terkahir untuk ku nikmati matahari terbit Jika sore ini waktu terakhir ku menikmati senja Jika pun dunia akan berakhir malam nanti Dan aku masih belum apa-apa Belum mengenalkan dunia ku kepadamu Berbagi cerita sederhana tentang hidupku Belum menebitkan tulisan-tulisan ku tentangmu Dan belum menyampaikan sejuta terimakasih ku kepada Tuhan karena telah mengenalkanku denganmu, walau itu berbentuk semu Tau kah kamu , apa yang akan ku perbuat? Hal yang mungkin akan menjadi hal terakhir yang ku lakukan dalam hidup Aku hanya akan berdoa kepadaNya untuk segala yang telah diberikan Berdoa dibawah senja agar kamu  mengerti bahwa aku berdoa selalu agar kau bahagia -secangkirkopi-

Dibalik kata "Saya"

Jangan menerka nerka jika belum paham Jangan menebak nebak jika takut salah Kau tentu tahu Tak semua hal harus terdeskripsi Tak semua harus tersurat Semua yang ada juga tak tertulis jelas Wajar jika terdapat kode-kode rahasia Isyarat isyarat yang perlu kau terjemahkan sendiri Karena tak semua orang pandai untuk bersuara Sebagian dari mereka hanya pandai berkata Bermain sajak dibalik setiap kata yang tertulis Aku sendri lebih suka menyebut diriku dengan kata "Saya" Bukan apa-apa Itu terkesan lebih istimewa, lebih romantis dibanding sapaan yang lain Karena perlu kau tahu bahwa..... Aku "berbeda" :)

Bertanya Saja Dulu, Jangan Menerka

Iya, orang juga bisa lelah kan menunggu senja? Kamu pernah bersikap semaumu Kamu juga pernah berkata sesukamu Lalu sekarang Dunia berubah karena waktu telah berotasi Sikapnya terhadapmu, Bahasa yang ia gunakan Tak sepanjang dulu, Tak seramah kala itu bahkan mungkin tak seperti yang kamu mau Bertanya saja dulu pada dirimu, Sekali lagi.. Bertanyalah Tak perlu lagi berasumsi Aku begitu yakin Kau tak sebodoh itu Aku sangat yakin Bahwa kamu pasti mengerti "kenapa" Ini sajak pelarian Pelarian perasaan yang kau sia-siakan Sapaan terakhir Dari seorang yang menyebut dirinya dengan sapaan "Saya"

Pilihan

Karena sekeras kerasnya orang berusaha Pada akhirnya akan capek juga nunggu jawaban Begitupun dengan hati, ia juga bisa lealh menunggu senja Orang sabar juga bisa lelah dan pergi meninggalkan yang membuatnya sabar Kamu juga bisa seperti itu Bisa bersikap sesuka hati kamu Berkata semaumu Tapi kamu perlu ingat, orang lain juga bisa melakukan hal yang sama Itu hukum alam

Idealis Penyelaras

Tipe Idealis Penyelaras dikenali dari kepribadiannya yang kompleks dan memiliki begitu banyak pemikiran dan perasaan. Mereka orang-orang yang pada dasarnya bersifat hangat dan penuh pengertian. Tipe Idealis Penyelaras berharap banyak pada diri mereka sendiri dan orang lain. Mereka memiliki pemahaman yang kuat tentang sifat-sifat manusia dan seringnya menilai karakter dengan sangat baik. Namun mereka lebih sering menyimpan perasaan dan hanya mencurahkan pemikiran serta perasaan mereka kepada sedikit orang yang mereka percaya. Mereka sangat terluka jika ditolak atau dikritik. Tipe Idealis Penyelaras menganggap konflik sebagai situasi yang tidak menyenangkan dan lebih menyukai hubungan harmonis. Namun demikian, jika pencapaian sebuah target tertentu sangat penting bagi mereka, mereka dapat dengan berani mengerahkan seluruh tekad mereka hingga cenderung keras kepala. Tipe Idealis Penyelaras memiliki fantasi yang hidup, intuisi yang nyaris seperti mampu membaca masa depan, d
Sudah ku katakan berulangkali Sudah ku teriakkan pula disetiapku menyembahNya Bahwasanya diri ini sudah tak lagi ingin berurusan dengan salah seorang makhlukNya,, Bukan untuk alasan benci, namun sudah terlampau jenuh Jenuh di tinggalkan , jenuh diabaikan, dan jenuh dibutuhkan ketika ia perlu saja Tak usah lagi pertemukan aku dengannya Tak perlu lagi ada urusan yang menyangkut dia Cukup berkutat dengan diri masing-masing saja Takperlu hadir dalm kehidupanku Jangan pernah berani singgah ke mimpi ku dan mohon Tuhan jauhkan lah dari orang - orang yang kiranya akan membawa sesal setelah aku mengenalnya
Setiap orang punya kisah hidup masing-masing. Setiap kehidupan juga tentunya diwarnai dengan hal suka dan duka, sdih dan bahagia, puas dan kecewa. Dan inlah kisahku, si pluviophile Senja dan kopi Kala itu hujan yang menyapa sore seketika berhenti. Seperti ingin menyambut senja yang segera datang. Aku selalu menikmati setiap apa yang Tuhan turunkan, tak terkecuali hujan. Yaa hujan karna aku pluviophile. Ketika itu , aku datang ke sebuah gubuk kopi kecil dengan segala kesederhanaannya, namun itu tak membuatnya menjadi sederhana , justru disitulah kelebihannya. Menghadirkan suasanan yang siapa saja singgah bisa bernostalgia . Ditemani bau hujan yang khas , aku menikamti secangkir kopi yang dihidangkan sebagai jamuan. Tercium aroma harum kopi yang baru saja diseduh, aku menikmati harumnya hingga tak ber aroma, bersama itu pula hujan kembali turun,, Sampai senja datang aku masih terdiam menatap orang itu Kami bercerita dengan sedikit canda tawa Masih canggung, masih malu dan masing-masing